Rabu, 31 Desember 2014

Tempeh and Isoflavone Benefits

This post is one part of my research proposal about Tempeh. I am interested in researching benefits of Tempeh because tempeh is one of most popular Indonesian food. It is relatively cheap and has many beneficial effects for health. Not much Indonesian people know the beneficial effects of tempeh. Hopefully this study will brings goodness for everyone.


Tempeh is Indonesian traditional food, which is made by fermented soybean. It is one of alternatives source of protein and relative cheaper than animal source of protein. The texture is soft and has a unique flavor. It uses Rhizopus oligoporus to ferment the soybean.
Basically, tempeh is made from soybean. In 100 grams of soybean, it contains protein almost 40%. Not only macro and micronutrients, soybean also contains isoflavone. Isoflavone is one of phytoestrogen which refers to plant-derived compounds that show estrogen-like biological activity. It is structurally and functionally similar to 17β-estradiol. There are three groups of phytoestrogen: genistein, daidzein, and glycitein (24).
Tabel 1. Nutrition composition in 100 grams of tempeh
Nutrients
Value per 100 g
Unit
Energy
201
kcal
Protein
20.80
g
Total lipid (fat)
8.80
g
Carbohydrate
13.50
g
Vitamin A
0.0
IU
Vitamin B1
0.19
mg
Vitamin C
0.0
µg
Calcium
155
mg
Iron
4.00
mg
Phosphorus
326
mg
 Source: Daftar Komposisi Bahan Makanan, 2013
Compared to unprocessed soybean, tempeh has higher protein efficiency (PER) ratio and vitamin B. Trypsin inhibitor and phytic acid in soybean also decreased in tempeh because of R. oligoporus fermentation (25). Fermentation in tempeh also increase the availability of isoflavone aglycones. Aglycone form is changed by hydrolysis of the isoflavone glucoside by β-glycosidase enzyme during fermentation process (26). Soy isoflavone has many beneficial effects to human health. Genistein, one of soy isoflavon, has anti-diabetic effects on β-cell proliferation, glucose-stimulated insulin secretion and protection against apoptosis, independent of its function as an estrogen receptor agonist, antioxidant, and tyrosine kinase inhibitor (27). Isoflavones are thought to exert both estrogenic and antiestrogenic effects, depending on the tissue. Isoflavones may block the estrogen receptor, thereby having an antiestrogenic effect on uterine and breast tissue where excess estrogen may promote tissue proliferation. Conversely, isoflavones may bind to the estrogen receptor and stimulate estrogen activity in other tissues, thereby having an estrogenic effect. It has been hypothesized that soy isoflavones exert a proestrogenic effect on menopausal (28). Soy food consumption is effective in relieving menopausal symptoms and it also associated with lowering risk of breast and endometrial cancer in observational studies (29).

Rabu, 17 Desember 2014

Trip to Erawan Falls

26.10.2014

Kanchanaburi adalah sebuah tempat wisata air terjun di Thailand. Ada 7 tingkat air terjun di sana. Saya dan beberapa teman mahasiswa Indonesia dan satu orang mahasiswa Myanmar berangkat dari Bangkok menggunakan bis. Tempat tinggal kami di daerah Pathum Wan, Banngkok. Pukul 03.30 a.m kami berangkat menuju terminal bis Mo Chit. Berdasarkan info yang kami dapat, ada bis menuju Kanchanaburi dari Mo Chit pukul 05.00 a.m. Kami tiba di terminal bis Mo Chit pukul 04.30. Ternyata bis pertama menuju Kanchanaburi berangkat pukul 06.00 a.m. Jadi kami sholat subuh dulu di terminal bis Mo Chit. Harga tiket bis dari Mo Chit ke Kanchanaburi sekitar 135 THB. Fasilitas yang tersedia di bis tersebut pun cukup bagus, AC, TV, dan snack. Perjalanan dari Mo Chit-Kanchanaburi memakan waktu kurang lebih 2,5 jam. Pukul 08.40 a.m kami sudah tiba terminal bis Kanchanaburi.
Suasana di bis menuju Kanchanaburi
Sesampainya kami di terminal bis Kanchanaburi, kami harus naik bis sekali lagi untuk sampai di Erawan Falls. Bis nomor 8170 menuju Erawan Falls harganya 50 THB. Perjalanan dari Kanchanaburi-Erawan Falls kurang lebih 1 jam. Pukul 11.00 a.m kami tiba di Erawan Falls. Pemandangan di sana sungguh luar biasa.
Pemandangan luar biasa dimulai dari air terjun tingkat 1 dan semakin ke atas, pemandangan air terjun semakin menarik.




Bis terakhir dari Erawan Falls menuju balik ke Kanchanaburi berangkat pukul 04.00 p.m, sedangkan bis terakhir dari Kanchanaburi menuju Bangkok berangkat pukul 06.00 p.m. Kami tidak keburu mengejar bis terakhir dari Kanchanaburi menuju Bangkok, jadi pulangnya naik van dari Kanchanaburi menuju Victory Monumen. Pengalaman ini sungguh luar biasa, terutama bagi yang hobby hiking. Next trip, mari explore Pattaya!!

Minggu, 07 Desember 2014

Nekatraveller

Don Mueang Airport 25 Oct 2014

Jam 8.30 saya tiba di bandara ini bersama teman saya, Leli Khairani. Kami menjemput kekasih Leli, Gio, yang akan datang dari Jakarta hari ini. Rencananya Gio akan tiba pukul 9.30. Ya tidak apalah kami menunggu sambil menghabiskan roti dan susu yang saya bawa dari apartemen karena tadi belum sempat sarapan. Tiba-tiba seorang lelaki berumur hampir 30 tahun menghampiri saya dan leli yang sedang menunggu Gio di ruang tunggu. "Assalamu'alaikum", sapa lelaki yang kami tidak tahu namanya itu. " Wa'alaikumsalam ", jawab kami. "Dimanake Turkey Airways disini? Saya mau beli tiket ke Turki", tanya lelaki itu. Rupanya dia adalah seorang Malaysia yang hendak berkunjung ke Turki, anggap saja namanya Fulan. " Turkey airways sepertinya ga ada di bandara ini, mungkin di Suvarnabhumi airport karena di bandara ini hanya ada air asia, thai lion, dan beberapa penerbangan saja. Di Suvarnabhumi lebih besar bandaranya", jawab kami. Lalu Fulan berencana untuk pergi naik taksi ke Suvarnabhumi airport, kami arahkan Fulan untuk naik taksi dari Gate 8. Di airport ini ada beberapa gate berbeda untuk menunggu transportasi yang berbeda, Gate 8 digunakan untuk menunggu taksi. Kemudian Fulan berlalu menuju arah gate 8, kami pun masih menunggu Gio di ruang tunggu. Tapi terlintas dalam pikiran kami apakah Fulan sudah punya visa ke Turki? Dia pun belum punya tiket ke Turki. Kami khawatir apabila dia ditipu orang atau terhambat perjalanannya karena tidak punya visa. Semoga saja dia sudah punya visa dan lancar-lancar dalam perjalanannya ke Turki.

Tiba-tiba Fulan kembali melintas kembali di hadapan kami bersama seseorang yang mengantarnya. Muka Fulan terlihat ceria saat berjalan dengan orang yang mengantarnya itu. Ternyata orang yang mengantarnya itu berasal dari sebuah penyedia jasa taksi. Kami mengejar Fulan untuk menanyakan apakah dia sudah punya visa. Setahu Fulan, dia tidak memerlukan visa untuk ke Turki tapi muka Fulan tidak terlihat yakin saat itu. Kekhawatiran saya dan leli pun bertambah ketika melihat orang nekat di hadapan kami yang sangat bersemangat untuk berkunjung ke Turki namun belum punya tiket dan visa ke Turki. Hehe. Mungkin jiwa nekat memang diperlukan untuk traveling. "Terus ini sekarang mau kemana?", tanya kami. "Ini saya sudah pesan taksi mau ke Suvarnabhumi", jawabnya. "Ini udah dibayar taksinya? Berapa?, tanya kami panik. " Sudah. Saya bayar 1000 baht", jawab Fulan. "Hah, 1000 baht?? Kami sangat terkejut mendengar angka yang sangat besar tersebut. 1000 baht itu banyak banget untuk taksi (sekitar Rp 350.000). Kamu dibohongin sama taksinya ini. Minta kembali uangnya boleh?". Fulan meminta uangnya kembali ke penyedia jasa taksi tersebut. Untungnya uang Fulan bisa kembali 100%. Fyuuhh..
Saya dan leli menghela nafas, belum pernah saya melihat orang yang sebegini nekatnya. Kami duduk kembali di ruang tunggu sambil browsing mengenai visa Turki bagi warga negara Malaysia. Rupanya Malaysia dan Turki sudah memiliki kerjasama bilateral yang memungkinkan warga negaranya untuk bebas visa. Saya dan Leli pun mulai tenang ketika mengetahui info yang sudah pasti ini. Walaupun saya dan Leli tidak mengenal Fulan ini, namun kami kasihan dan takut apabila Fulan ditipu orang. Dia pun bercerita kalau dia sering ditipu orang ketika traveling. "Mas ini polos banget", bisik dalam hati saya.
Pembicaraan kami pagi itu ditutup dengan kembali menunjukkan gate 8 tempat menunggu taksi. Semoga dia sampai ke Turki dengan selamat. Haha. Satu kisah di pagi yang lucu menurut saya. Satu yang saya dapat hikmahnya dari cerita ini adalah ada baiknya membuat rencana perjalanan dengan baik sebelum traveling.
Fulan mungkin besok atau lusa sudah akan menginjakkan kaki di Turki, kapan saya akan mnginjakkan kaki di Turki?? Insyaallah suatu hari nanti. Aamiin.